Proyek Selesai? Ini Cara Menyiapkan File Desain untuk Klien (Seperti Pro

Proses menyiapkan file desain untuk klien adalah tahap akhir yang krusial yang menunjukkan profesionalisme Anda. Setelah desain disetujui, pekerjaan Anda belum selesai. Cara Anda mengemas dan mengirimkan file final akan sangat memengaruhi pengalaman klien. Oleh karena itu, mari kita pelajari checklist profesional untuk tahap ini.

Proses menyiapkan file desain untuk klien adalah tahap akhir yang krusial. Klien yang kebingungan karena menerima file yang berantakan kemungkinan besar tidak akan kembali lagi. Oleh karena itu, mari kita pelajari checklist profesional untuk memastikan proses serah terima proyek berjalan mulus.

Ilustrasi folder file yang terorganisir dengan rapi, sebagai contoh cara menyiapkan file desain untuk klien.

1. Konversi Semua Teks menjadi Garis (Create Outlines)

Pertama-tama, untuk file berbasis vektor (seperti logo), Anda harus mengubah semua teks menjadi bentuk (shapes). Ini dikenal dengan istilah Create Outlines di Adobe Illustrator.

  • Mengapa ini penting? Ini untuk mencegah masalah font missing jika klien membuka file di komputer yang tidak memiliki font yang Anda gunakan. Dengan demikian, tampilan teks akan selalu konsisten.
  • Penting: Selalu lakukan ini pada salinan file kerja Anda, jangan pada file master.

2. Sediakan Berbagai Format File Sesuai Kebutuhan

Klien akan membutuhkan format file yang berbeda untuk keperluan yang berbeda. Menyediakan semua yang mereka butuhkan menunjukkan bahwa Anda proaktif. Untuk proyek logo, misalnya, sediakan:

  • File Master (Vektor): AI, EPS, dan SVG. Ini adalah file utama yang bisa diedit dan diskalakan tanpa batas.
  • File untuk Web (Raster): PNG (dengan latar belakang transparan dalam berbagai ukuran) dan JPG (dengan latar belakang solid).
  • File Universal: PDF berkualitas tinggi untuk keperluan pratinjau atau cetak sederhana.

3. Atur dalam Folder yang Rapi dan Jelas

Jangan pernah mengirim belasan file secara acak. Sebagai gantinya, kelompokkan semua file ke dalam folder-folder yang terorganisir dengan baik, lalu kompres menjadi satu file .zip.

  • Contoh Struktur Folder:
    • [Nama_Proyek]_File_Final/
      • 01_Print/ (berisi file AI, EPS, PDF untuk cetak)
      • 02_Web/ (berisi file PNG, JPG, SVG)
      • 03_Brand_Guide/ (berisi PDF panduan brand jika ada)

4. Gunakan Penamaan File yang Konsisten

Ini adalah detail kecil yang sangat berarti. Gunakan sistem penamaan file yang jelas agar klien tidak bingung.

  • Contoh Penamaan File: NamaBrand_LogoUtama_Berwarna.png atau NamaBrand_Ikon_Putih.svg.
  • Hindari Nama Generik: Jangan menamai file Anda logo_final_banget_fix.ai.

5. Sertakan Dokumen Panduan Sederhana (Readme)

Akhirnya, untuk memberikan pelayanan ekstra, buatlah sebuah file teks sederhana (.txt atau .pdf) bernama “Baca Saya” atau “Panduan Penggunaan”.

  • Isi Panduan: Jelaskan secara singkat fungsi setiap folder dan kapan harus menggunakan format file tertentu. Contoh: “Gunakan file di folder Web untuk media sosial dan website. Gunakan file di folder Print untuk keperluan cetak.”

Kesimpulan Proses menyiapkan file desain untuk klien secara profesional menunjukkan bahwa Anda tidak hanya peduli pada hasil akhir, tetapi juga pada bagaimana karya Anda akan digunakan. Kebiasaan ini akan membangun reputasi Anda sebagai desainer yang andal dan membuat klien senang bekerja sama dengan Anda.

Kuasai seluruh alur kerja desainer profesional dari awal hingga akhir di kursus-kursus Visuaw Academy!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *