Banyak desainer pemula melakukan kesalahan yang sama: saat mendapatkan proyek baru, mereka langsung membuka laptop dan mulai mendesain. Padahal, langkah pertama seorang profesional adalah membuka dan “membedah” sebuah dokumen penting bernama creative brief.
Kemampuan memahami creative brief adalah fondasi dari setiap proyek desain yang sukses. Brief adalah peta Anda; tanpanya, Anda pasti akan tersesat dan berakhir dengan revisi yang tak berujung. Oleh karena itu, mari kita pelajari apa itu creative brief dan poin-poin penting yang harus Anda perhatikan di dalamnya.

1. Apa Itu Creative Brief?
Singkatnya, creative brief adalah dokumen yang diberikan oleh klien yang merangkum semua detail penting tentang sebuah proyek. Ini adalah jawaban dari pertanyaan “Apa yang ingin kita capai?”. Brief yang baik memastikan bahwa Anda dan klien memiliki pemahaman yang sama sejak awal.
2. 5 Poin Penting yang Harus Ada dalam Creative Brief
Saat Anda menerima brief, pastikan lima informasi kunci ini ada dan jelas. Jika tidak, jangan ragu untuk bertanya!
a. Tujuan Proyek (Objective)
Apa tujuan bisnis utama dari desain ini? Ini adalah pertanyaan paling penting. Apakah untuk “meningkatkan penjualan sebesar 20%”, “mendapatkan 100 pendaftar baru”, atau “membangun kesadaran merek”?
b. Target Audiens (Audience)
Siapa yang ingin kita ajak bicara? Desain untuk remaja akan sangat berbeda dari desain untuk para profesional usia 40-an. Dengan demikian, Anda harus tahu demografi, minat, dan masalah mereka.
c. Pesan Utama (Key Message)
Jika audiens hanya boleh mengingat satu hal dari desain ini, apa itu? Pesan utama harus singkat, jelas, dan padat. Contohnya, “Produk kami adalah yang paling ramah lingkungan.”
d. Pesaing (Competitors)
Siapa saja kompetitor utama dari brand ini? Mengetahui siapa pesaing akan membantu Anda menciptakan desain yang menonjol dan berbeda dari yang sudah ada di pasaran.
e. Batasan & Aset (Mandatories & Assets)
Ini adalah bagian teknis. Informasi ini mencakup:
- Apa yang wajib ada? (Logo, alamat website, slogan).
- Aset apa yang disediakan? (File logo, foto produk, panduan merek).
- Di mana desain akan digunakan? (Ukuran untuk Instagram, spesifikasi untuk cetak, dll).
3. Jangan Takut Bertanya!
Akhirnya, ingatlah bahwa brief adalah awal dari sebuah dialog. Jika ada poin yang tidak jelas atau informasinya kurang, adalah tugas Anda sebagai desainer profesional untuk bertanya. Klien akan menghargai inisiatif Anda untuk memastikan semuanya benar sejak awal.
Kesimpulan Berhenti melihat brief sebagai sekadar daftar perintah. Mulailah melihatnya sebagai alat strategis Anda. Kemampuan memahami creative brief secara mendalam akan menghemat waktu Anda, mengurangi revisi, dan pada akhirnya, menghasilkan karya yang benar-benar menjawab kebutuhan klien.
Ingin mempelajari seluruh alur kerja desainer profesional? Pelajari semuanya di kursus Proses Desain Visuaw Academy!