Pernahkah Anda melihat sebuah desain yang terasa “berantakan” dan membingungkan, di mana mata Anda tidak tahu harus melihat ke mana terlebih dahulu? Sebaliknya, Anda juga pasti pernah melihat desain yang terlihat rapi, jelas, dan pesan utamanya langsung tersampaikan.
Perbedaan besar antara kedua desain itu terletak pada satu prinsip penting: hierarki visual. Dalam dunia desain, ini adalah seni untuk mengatur elemen-elemen (teks, gambar, bentuk) dengan cara yang memandu mata audiens secara terarah, dari yang paling penting hingga yang tidak terlalu penting.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu hierarki visual, mengapa ia sangat krusial, dan bagaimana cara praktis untuk menerapkannya di setiap desain Anda.

1. Pentingnya Hierarki Visual
Pikirkan desain sebagai sebuah percakapan. Tanpa hierarki, semua elemen “berteriak” pada saat yang sama, menyebabkan kebingungan. Dengan hierarki, Anda memberi petunjuk jelas kepada audiens tentang apa yang harus mereka perhatikan pertama, kedua, dan seterusnya.
Contoh paling sederhana adalah koran. Mata kita secara otomatis tertarik pada judul utama yang besar, lalu ke sub-judul, dan barulah ke isi teks yang lebih kecil. Ini adalah bukti bahwa otak kita sudah terbiasa dengan struktur hierarki.
2. Elemen Kunci untuk Menciptakan Hierarki Visual
Berikutnya, mari kita pelajari alat-alat yang bisa Anda gunakan untuk menciptakan hierarki yang kuat.
a. Ukuran (Size)
Ini adalah cara termudah. Semakin besar sebuah elemen, semakin penting ia terlihat. Gunakan ukuran font yang besar untuk judul, sedang untuk subjudul, dan kecil untuk isi teks.
b. Warna & Kontras (Color & Contrast)
Warna-warna cerah atau kontras tinggi (high contrast) akan langsung menarik perhatian. Contohnya, tombol “Beli Sekarang” dengan warna merah pada latar belakang putih.
c. Tipografi (Typography)
Berbagai gaya tipografi (font) bisa menciptakan hierarki. Anda bisa menggunakan font tebal (bold) untuk penekanan, italic untuk sedikit perbedaan, atau mengganti jenis font sama sekali untuk judul.
d. Spasi (White Space)
Selain itu, spasi kosong di sekitar sebuah elemen akan membuatnya menonjol. Ketika sebuah objek “dikelilingi” oleh ruang, mata kita secara alami akan fokus pada objek tersebut.
e. Penempatan (Placement)
Secara umum, elemen di bagian atas atau kiri sebuah desain akan terlihat lebih dulu. Posisikan informasi terpenting Anda di area-area ini.
3. Latihan Praktis: Mulai Terapkan Sekarang!
Untuk menerapkan semua ini, cobalah latihan sederhana:
- Buka Canva atau aplikasi desain favorit Anda.
- Buat sebuah desain untuk post media sosial.
- Coba buat desain yang hanya berisi judul, sub-judul, dan isi teks.
- Setelah itu, fokuslah hanya pada hierarki visual. Gunakan ukuran, warna, dan spasi yang berbeda hingga Anda yakin audiens akan membaca judul terlebih dahulu, lalu subjudul, dan terakhir isi teksnya.
Kesimpulan Menciptakan hierarki visual adalah langkah pertama untuk membuat desain yang tidak hanya indah, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan. Mulailah perhatikan hierarki pada desain-desain di sekitar Anda, lalu terapkan prinsip ini di setiap karya yang Anda buat.
Siap untuk menguasai lebih banyak prinsip desain fundamental lainnya? Mulai perjalanan Anda di Visuaw Academy dengan mengikuti berbagai kursus yang dirancang khusus untuk pemula!